Menjelang pemilu

Sekarang ini, merupakan masa-masa menjelang pemilu, dimana kita memilih calon pemimpin/wakil rakyat yang pantas untuk memimpin dan mewakili rakyat, terutama rakyat kecil. Dapat kita lihat bahwa saat ini keadaan politik di Indonesia cukup ramai, dengan banyaknya partai dan caleg yang berlomba-lomba berkampanye dan mencalonkan diri. Bisa dikatakan bahwa di Indonesia, pemilu merupakan pesta politik yang lebih berfungsi sebagai ajang kompetisi dibanding perayaan demokrasi.
Dimana-mana bertebaran spanduk, baliho, dan poster sang caleg dengan bujukan dan rayuan agar kita memilihnya menjadi wakil rakyat. Dari yang bisa saya lihat, sepertinya para calon legislatif di Indonesia tidak sadar bahwa dengan terpilihnya mereka, mereka akan mengemban tanggung jawab dan amanah sebagai pemimpin yang kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Baiklah, mungkin tidak semua caleg bersifat seperti ini. Namun nyatanya, wakil rakyat yang sekarang pun tidak sadar akan posisi mereka sebagai pemimpin. Banyak di antara mereka yang terjerat kasus korupsi, dan mengabaikan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat. Tentunya, kita tak mau hal yang sama terjadi pada sistem pemerintahan berikutnya.
Menurut saya, para caleg haruslah berkampanye dengan sehat, tidak hanya memasang spanduk dan mengumbar janji-janji kosong. Seorang calon pemimpin/wakil rakyat haruslah berinteraksi dengan rakyat, terutama rakyat kecil, dan mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Dengan demikian, visi misinya akan terbentuk dengan mengacu pada keinginan dan kebutuhan rakyat saat ini.

Comments

Popular posts from this blog

A little reflection

On love; I guess

Salah