Kedewasaan

Pertama-tama, perkenalkan, nama saya Siti Zulfa Azzahra, seorang murid SMA yang saat ini berumur 16 tahun. Basically, this blog will be a compilation of my thoughts about everything and anything happening.
Kali ini, saya ingin membahas mengenai kedewasaan. Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai arti kedewasaan. Ada yang bilang, bahwa kedewasaan itu berarti berkembang dan meninggalkan perilaku yang kekanak-kanakan. And I bet most of you have heard this phrase, "Maturity is when someone hurts you and you try to understand their situation instead of trying to hurt them back." Yeah, I get that a lot.
Saya sendiri pun telah lama mencari-cari makna kedewasaan yang sesungguhnya. Karena saya pun sedang dalam masa remaja, yang berarti perkembangan menuju usia dewasa, dimana pada usia itu saya harus mulai bersikap dewasa pula. Namun kenyataannya, saya lihat banyak orang pada usia 20-an bertingkah laku tak ubahnya bak remaja SMA yang labil. Di sisi lain, ada beberapa teman seusia saya yang, menurut saya, sudah bisa berpikir dan bertindak lebih dewasa dari seusianya. Tapi ada pula yang di luarnya terlihat dewasa, namun ternyata tak sedewasa yang kita duga, terlihat dari perkataannya di media sosial. Saya sendiri pun masih berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa setiap hari, karena ada saat-saat dimana saya merasa sifat saya terlalu kekanak-kanakan. Jadi, apa kedewasaan itu sebenarnya?
Menurut saya secara pribadi, hakikat kedewasaan adalah kesadaran. Kesadaran untuk menahan diri berkomentar yang tidak perlu, serta menahan diri dalam berperilaku. Kesadaran mengenai hal yang benar dan salah. Kesadaran untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kesadaran akan hal-hal yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Itulah kedewasaan.
Namun, itu baru sebatas pada konteks perilaku. Dalam konteks berpikir, bagi saya, seseorang dianggap dewasa apabila pikirannya dapat menerima sekaligus mengkritik secara objektif hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Menerima dengan tulus ikhlas akan hal-hal yang tak bisa diubah, namun pada saat bersamaan mempunyai pikiran yang kritis atas suatu kejadian atau teori, tidak menelannya bulat-bulat. Serta, ia pun berusaha untuk memahami suatu masalah dari berbagai perspektif, tidak hanya dari sudut pandangnya saja. Ia pun berusaha untuk memahami perilaku dan permasalahan yang sedang dihadapi orang lain. Mungkin inilah yang dimaksud "try to understand their situation instead of hurting them back."
Sekian saja post saya kali ini. Semoga setelah membaca tulisan ini, kita semua dapat termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Comments

Popular posts from this blog

A little reflection

On love; I guess

Salah