Menyambut tahun baru

Saat ini, kita telah memasuki tahun 2015, meninggalkan tahun 2014 yang mungkin bagi sebagian besar dari kita menorehkan kenangan yang begitu dalam dan siap membuka lembaran baru pada tahun baru.
Mungkin sebagian besar dari kalian lebih suka membuat resolusi, namun saya tidak. Bagi saya resolusi hanyalah istilah lain untuk tujuan-tujuan kecil yang dibuat dalam hidup, a goal, to be exact. Hanya saja banyak orang yang terlalu mengistimewakannya dalam rangka tahun baru.
Saya memang tidak membuat resolusi, namun setelah melihat kembali berbagai pencapaian dan masa-masa keterpurukan saya selama tahun 2014, dapat dibilang bahwa saya telah berkembang banyak sebagai individu. Saya telah menjadi orang yang berbeda dibandingkan awal tahun 2014. Telah banyak kesalahan yang saya lakukan, yang sayangnya semua kesalahan itu menuju pada penderitaan secara fisik maupun mental. Namun saya bersyukur karenanya, tanpa itu semua saya takkan pernah belajar dan takkan pernah bisa menjadi orang yang seperti sekarang. Saya bahkan mungkin takkan bisa menulis postingan ini!
Oke, mungkin pembukaannya agak sedikit melenceng dari apa yang saya ingin kemukakan. Saya sadar akan berbagai kesalahan yang telah saya buat pada tahun lalu, dan saya tak ingin mengulanginya untuk kedua kali pada tahun baru itu. Namun salah satu kebiasaan buruk saya adalah terus-menerus mengulangi suatu kesalahan walaupun sudah tahu itu salah, saya baru berhenti ketika Tuhan mengirimkan sebuah efek yang membuat saya benar-benar jera. (Bahkan hal itu pun sebuah kesalahan.) Intinya, pastilah kita semua punya kesalahan ataupun kebiasaan buruk yang seringkali kita ulangi, bahkan tanpa sadar. Sebenarnya menurut saya tidaklah salah jika kita berbuat salah, karena tiap-tiap manusia tidaklah sempurna, wajar jika kita melakukan kesalahan sesekali dan masih tergolong kategori yang bisa dimaafkan. Contohnya, ketika kita mencoba suatu hal baru, misalnya belajar sebuah bahasa asing ataupun keterampilan memasak, pastilah ada saat-saat ketika kita melakukan kesalahan.
Namun ketika kita mengulangi suatu kesalahan, itu sudah tak bisa dimaafkan. Lebih parah lagi, ketika kita tahu itu salah namun tetap melakukannya, maka itu sudah tergolong sebagai kebiasaan buruk. Meski begitu, tak jarang juga kita tak sadar telah berlaku salah, dan tak sadar terus mengulang hal yang sama.
Percayalah, hal ini juga terjadi pada saya. Mari kita introspeksi diri atas apa yang telah terjadi selama setahun yang lalu dan cobalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita berjuang bersama-sama menghadapi tahun 2015 :)
PS: Selalu dengarkan nasihat dari orang-orang di sekitarmu. Trust me, sometimes they know better than we do.

Comments

Popular posts from this blog

A little reflection

On love; I guess

Salah