Pentingnya belajar Islam
Sebagai seorang Muslimah, saya menyadari betapa pentingnya mempelajari Islam. Saya lihat di masyarakat sekarang ini, meskipun mayoritas penduduknya Muslim, namun perilaku dan keseharian mereka tidak mencerminkan Islam. Terus terang, saya sedih melihat kenyataan masyarakat Indonesia yang seperti ini. Tentunya hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Islam secara menyeluruh. Maka dari itu, pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai pentingnya belajar Islam.
Belajar Islam itu penting, bahkan lebih penting dibanding belajar Matematika, IPA, IPS, dan sebagainya. Mengapa begitu? Karena sebagai seorang Muslim yang taat, hendaklah kita mempelajari agama kita secara menyeluruh, tidak hanya setengah-setengah. Dengan belajar Islam, kehidupan kita, mulai dari interaksi sosial antar manusia, sampai sistem kemasyarakatan pun akan terbina dengan baik. Hal ini berguna bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga orang lain. Ilmu-ilmu dalam Islam, seperti Fiqih, Tafsir Qur'an, Hadits, tidak hanya berguna di dunia tapi juga di akhirat.
Tapi entah kenapa, saya lihat banyak individu yang tidak antusias, bahkan ogah-ogahan belajar Islam. Saya lihat banyak di antara kita yang merasa asal sudah menunaikan kewajiban seperti shaum Ramadhan, shalat 5 waktu, maka selesai sudah. Padahal Islam itu lebih dari sekadar melaksanakan shalat dan puasa. Hendaknya perilaku keseharian dan kepribadian kita mencerminkan seorang Muslim sejati, dengan meneladani Nabi Muhammad saw. Seorang Muslim tidak boleh menggunjing, mencela, memfitnah, dan membongkar aib saudaranya. Tapi sekarang ini, orang-orang yang mengaku Muslim secara tak sadar melakukan hal-hal tersebut, padahal hal itu jelas-jelas terlarang dalam Islam.
Allah telah menurunkan Al-Qur'an sebagai panduan hidup kita, tapi mengapa kebanyakan dari kita enggan membacanya, dan hanya menjadikannya pajangan rumah? Al-Qur'an dan hadits telah ditetapkan untuk menjadi pegangan hidup kita, tapi mengapa kita enggan mengkaji dan mempelajarinya? Bukankah Allah telah jelas-jelas memerintahkan kita dalam ayat pertama yang diturunkannya, "Iqra bismi rabbikal ladzii khalaq" "Bacalah dengan nama Tuhanmu!" Itu jelas-jelas memerintahkan kita untuk membaca, karena membaca adalah sumber pembelajaran dan pengetahuan. Namun lihatlah, masyarakat kita sepertinya lebih senang membaca sosial media dibanding membaca kitab agamanya sendiri. Padahal membaca timeline Twitter tidaklah lebih bermanfaat dari membaca Al-Qur'an.
Oleh karena itu, saya berseru pada kalian, "Ayo, mulailah belajar Islam!" Memang, belajar Islam tidak akan mendatangkan kekayaan ataupun kesejahteraan duniawi, tapi ingatlah bahwa dunia dan seisinya ini fana, tidak abadi. Selain itu, seperti yang saya ungkapkan tadi, belajar Islam memandu kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Mulailah dengan setidaknya membaca satu halaman Al-Qur'an setiap hari sehabis salat Maghrib. Atau bisa juga membaca buku-buku mengenai hukum Islam, sejarah Islam, dan lain-lain. Kita bisa juga memanfaatkan sosial media dengan mem-follow ataupun me-like akun-akun motivasi berbasis Islami, sehingga membaca timeline akan terasa lebih bermanfaat. Saya yakin, setelah sedikit demi sedikit belajar Islam, kalian akan semakin mencintai Islam seperti saya, Insya Allah. :)
Belajar Islam itu penting, bahkan lebih penting dibanding belajar Matematika, IPA, IPS, dan sebagainya. Mengapa begitu? Karena sebagai seorang Muslim yang taat, hendaklah kita mempelajari agama kita secara menyeluruh, tidak hanya setengah-setengah. Dengan belajar Islam, kehidupan kita, mulai dari interaksi sosial antar manusia, sampai sistem kemasyarakatan pun akan terbina dengan baik. Hal ini berguna bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga orang lain. Ilmu-ilmu dalam Islam, seperti Fiqih, Tafsir Qur'an, Hadits, tidak hanya berguna di dunia tapi juga di akhirat.
Tapi entah kenapa, saya lihat banyak individu yang tidak antusias, bahkan ogah-ogahan belajar Islam. Saya lihat banyak di antara kita yang merasa asal sudah menunaikan kewajiban seperti shaum Ramadhan, shalat 5 waktu, maka selesai sudah. Padahal Islam itu lebih dari sekadar melaksanakan shalat dan puasa. Hendaknya perilaku keseharian dan kepribadian kita mencerminkan seorang Muslim sejati, dengan meneladani Nabi Muhammad saw. Seorang Muslim tidak boleh menggunjing, mencela, memfitnah, dan membongkar aib saudaranya. Tapi sekarang ini, orang-orang yang mengaku Muslim secara tak sadar melakukan hal-hal tersebut, padahal hal itu jelas-jelas terlarang dalam Islam.
Allah telah menurunkan Al-Qur'an sebagai panduan hidup kita, tapi mengapa kebanyakan dari kita enggan membacanya, dan hanya menjadikannya pajangan rumah? Al-Qur'an dan hadits telah ditetapkan untuk menjadi pegangan hidup kita, tapi mengapa kita enggan mengkaji dan mempelajarinya? Bukankah Allah telah jelas-jelas memerintahkan kita dalam ayat pertama yang diturunkannya, "Iqra bismi rabbikal ladzii khalaq" "Bacalah dengan nama Tuhanmu!" Itu jelas-jelas memerintahkan kita untuk membaca, karena membaca adalah sumber pembelajaran dan pengetahuan. Namun lihatlah, masyarakat kita sepertinya lebih senang membaca sosial media dibanding membaca kitab agamanya sendiri. Padahal membaca timeline Twitter tidaklah lebih bermanfaat dari membaca Al-Qur'an.
Oleh karena itu, saya berseru pada kalian, "Ayo, mulailah belajar Islam!" Memang, belajar Islam tidak akan mendatangkan kekayaan ataupun kesejahteraan duniawi, tapi ingatlah bahwa dunia dan seisinya ini fana, tidak abadi. Selain itu, seperti yang saya ungkapkan tadi, belajar Islam memandu kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Mulailah dengan setidaknya membaca satu halaman Al-Qur'an setiap hari sehabis salat Maghrib. Atau bisa juga membaca buku-buku mengenai hukum Islam, sejarah Islam, dan lain-lain. Kita bisa juga memanfaatkan sosial media dengan mem-follow ataupun me-like akun-akun motivasi berbasis Islami, sehingga membaca timeline akan terasa lebih bermanfaat. Saya yakin, setelah sedikit demi sedikit belajar Islam, kalian akan semakin mencintai Islam seperti saya, Insya Allah. :)
Comments
Post a Comment